Mapasnews.com - Kader dan pengurus PDIP di wilayah DKI Jakarta bergiliran pergi dari partai karena menolak mendukung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai calon gubernur. Setelah ratusan kader dan pengurus PDIP Jakarta Barat, Jakarta Selatan, serta pengurus DPD PDIP, kini giliran Jakarta Utara meninggalkan partai.
Bendahara Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Jakarta Utara, Daeng Basri menegaskan, alasan dirinnya mundur karena menolak pencalonan Ahok. Sebab, kata dia, program mantan Bupati Belitung Timur selama memimpin Jakarta telah menghabisi para nelayan Ibu Kota, dengan melanjutkan pembangunan pulau buatan di pesisir Utara Jakarta.
Padahal, kata dia, jauh sebelum pesta demokrasi lokal di Jakarta, DPC Jakarta Utara bersama sejumlah warga pesisir dan nelayan sudah mendatangi Ketua DPD PDIP DKI, Boy Bernadi Sadikin agar menolak program itu.
"Namun, setelah itu disampaikan ke fraksi (PDIP DPRD DKI) tidak didengar, demikian (pula) Ahok tidak pernah peduli dengan jeritan warga. Malah dengan penuh kepongahan dia meneruskan proyek reklamasi. Sampai kapanpun, kami jelas menolak reklamasi," kata Daeng Basri di Jakarta, Jumat (9/12/2016).
Daeng Basri menegaskan, kebijakan reklamasi tak senafas dengan aspirasi warga pesisir dan nelayan, yang umumnya rakyat kecil. Reklamasi juga merupakan penggusuran kepada wong cilik di sepanjang pesisir.
"Katanya, PDI-P partai wong cilik. Tapi, kok malah mengusung calon yang mengusik wong cilik dan membela pengembang?. Katanya juga PDIP punya banyak stok pemimpin? Tapi kenapa yang diusung orang luar (non kader)," cetus dia.
Kedua, sambung Basri, Ahok juga telah terbukti tidak mampu menjadi pemimpin karena tak bisa memberikan teladan kepada warga DKI. Hal ini tercermin dari kasus dugaan penistaan agama yang menjerat bekas bupati Belitung Timur itu.
"Kami, ini orang timur yang menjunjung tinggi kesopanan, bukan yang mengumbar amarah," kata dia mengingatkan.
Dia menambahkan, Senin (12/12/2016) pekan depan, sejumlah pengurus DPC dan Pimpinan Anak Cabang (PAC) PDIP Jakarta Utara akan mendeklarasikan diri keluar dari PDIP, untuk mengikuti langkah Boy Bernadi Sadikin yang mendukung pasangan nomor urut 3, Anies-Sandi.
"Yang jelas, kami akan pilih calon yang tolak reklamasi," tandas Daeng Basri
0 Komentar untuk "Setalah Beberapa Kota, Sekarang Jakarta Utara Juga Tinggalkan PDIP"