Panglima TNI Jadi Korban Hoak Kasus Ahok
Mapasnews.com - Jelang pencoblosan putaran kedua Pilgub DKI Jakarta, berita hoax makin santer berseliweran. Siapapun bisa jadi korban. Salah satunya Panglima TNI Gatot Nurmantyo. Jadi korban hoax, Gatot diberitakan mengeluarkan pernyataan dengan nada mendukung Ahok. Pihak TNI dengan tegas membantah.
Berita hoax itu muncul di laman http://husbuzer.blogspot.co.id/, Jumat (31/3). Judulnya, “Sore yang cerah!!! Selepas Sholat Jumat Pernyataan Panglima TNI Atas Kebebasan Pak Ahok!!!”
Gatot: TNI Siap Melindungi Pak Ahok Jika Ada Yang Tidak Terima Hasil Putusan Pembebasan Pak Ahok!!! “Masyarakat Harus Terima Putusan Hakim Nyatakan Ahok Tidak Bersalah”.
Dalam laman itu disebutkan, pernyataan Gatot disampaikan 31 Maret lalu seusai melaksanakan salat Jumat di Mako Kopassus, Cijantung, Jakarta Timur. Di tulisan 15 paragraf itu juga disebutkan, Gatot mengingatkan bahwa Indonesia merupakan negara yang berdasarkan hukum dan mengimbau masyarakat untuk selalu berpikir cerdas dalam rangka menjaga keutuhan bangsa.
“Kita adalah negara hukum, kita adalah negara berdasarkan Pancasila, siapapun yang bersalah serahkan kepada aparat hukum, Kepolisian Republik Indonesia, jangan semau-maunya bertindak sendiri, karena ada proses hukumnya,” katanya.
Nah, sebagai penutup, Gatot sempat menjawab pertanyaan ihwal kasus Ahok. Kalimat pro Ahok pun menjadi penutup. “Ditanya soal kasus Ahok !!! TNI siap menjaga siapa saja yang dinyatakan tidak bersalah, termasuk Pak Ahok”.
Situs itu memang bisa dibilang media yang sulit terukur kebenarannya. Pasalnya, di situs itu tidak menyertakan siapa penulis maupun jajaran redaksi.
Sontak saja berita itu bikin gerah jajaran TNI. Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen Wuryanto melalui keterangan tertulisnya membantah seluruh berita yang diposting husbuzer. Kabar itu dipastikan hoax. Bahkan, mengenai lokasi Panglima berbicara yang ditulis seusai salat Jumat di Mako Kopassus, Cijantung, Jakarta Timur, Jumat lalu, salah besar. Faktanya, Panglima di hari itu tidak melakukan salat Jumat di tempat itu.
“Pada hari Jumat tanggal 31 Maret 2017, panglima TNI melaksanakan tugas dinas rutin dan melaksanakan salat Jumat di Markas Besar TNI Cilangkap, sehingga isu berita di blogger itu merupakan hoax,” tegas Wuryanto, kemarin.
Wuryanto menegaskan, Panglima TNI tidak pernah memberikan pernyataan bahwa TNI siap melindungi Ahok. Terutama jika ada masyarakat yang tidak terima hasil putusan pembebasan hakim.
“TNI bersikap netral di atas semua golongan dan saya tegaskan sekali lagi bahwa isu berita tersebut tidak benar atau hoax,” katanya.
“Sehingga berita yang seolah-olah menyampaikan bahwa Panglima TNI mendukung Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama adalah tidak benar, TNI patuh terhadap hukum dan berdiri tegak di atas semua golongan,” tambahnya.
Sebelumnya, Wuryanto akhir tahun lalu juga sempat berbicara tentang maraknya kabar hoax terhadap TNI, termasuk kepada Panglima. Namun, pihaknya selalu memonitor kabar-kabar tersebut. Wuryanto menyebut beberapa kasus beredarnya hoax yang merugikan institusi TNI dan nama baik Panglima TNI, antara lain: Dukungan kepada Panglima TNI untuk Menjadi Presiden RI; Isu Makar yang Dilakukan oleh Purnawirawan TNI yang ditayangkan Dragon TV yang diilustrasikan seperti peristiwa pemberontakan G 30 S/PKI tahun 1965; Isu ceramah Panglima TNI pada acara Maulid Nabi di Petamburan; Isu Keberpihakan TNI kepada Rakyat Bertujuan Makar; Rumor Jabatan Panglima TNI Mau Dicopot; Kuda Troya Jokowi dan Gatot Nurmantyo; juga Isu Panglima TNI minta Sumbangan untuk Korban Aceh.
0 Komentar untuk "Panglima TNI Jadi Korban Hoak Kasus Ahok"